
- Mapping area terbukti meningkatkan jangkauan pelanggan 12%, penjualan 8%, dan menurunkan biaya perjalanan 15%.
- Proses mapping area bukan sekadar pemetaan, tapi strategi data-driven untuk optimasi keputusan di lapangan.
- Teknologi GIS memudahkan bisnis memulai mapping area dengan langkah-langkah praktis.
- Brand besar seperti Telkomsel dan BRI telah membuktikan efektivitas strategi ini di berbagai sektor.
Mapping area merupakan tahapan yang harus perusahaan jalankan untuk mengoptimalkan penjualan. Bisnis akan memetakan area mana saja yang potensial dan merancang rute penjualan yang efektif.
Mengutip dari Journal of Computational and Applied Mathematics bahwa implementasi mapping area dapat meningkatkan jangkauan pelanggan sebesar 12% dan penjualan sebesar 8%, serta penurunan biaya perjalanan hingga 15%.
Namun hanya sebagian bisnis yang menyusun rute penjualan dengan tepat. Oleh sebab itu, Mekari Qontak memberikan panduan mapping area yang efektif untuk mengoptimalkan rute penjualan pada artikel berikut.

Apa itu Mapping Area?
Mapping area adalah proses pemetaan yang memanfaatkan Google Maps dan data spasial untuk memberi gambaran kondisi area tertentu. Istilah ini banyak diterapkan pada perusahaan distribusi, sales, dan retail untuk menentukan area penjualan potensial dengan lebih mudah.
Mapping area membantu perusahaan memvisualisasikan wilayah prospek sehingga tim sales dapat menjangkau pasar yang belum terjangkau. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih cepat menentukan strategi pemasaran di lapangan dan mengurangi ketidakpastian.
Baca juga: Mengenal Apa itu Sales Territory Management?
Apa Manfaat Mapping Area?
Penerapan mapping area memberikan banyak keuntungan bagi bisnis. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan Proses Kegiatan Bisnis
Mapping area membantu bisnis mengetahui kondisi geografis secara detail, sehingga bisa merancang strategi operasional yang lebih terarah. Setiap aktivitas seperti penjualan, pemasaran, hingga pengiriman produk dapat disesuaikan dengan karakteristik tiap wilayah. Dengan demikian, proses kerja menjadi lebih efisien dan terukur.
2. Membuat Bisnis Memahami Wilayah Penjualan Potensial
Mapping area membantu mengidentifikasi area mana yang belum tersentuh atau memiliki peluang pasar tinggi. Data ini memudahkan tim penjualan untuk memfokuskan upaya mereka di wilayah tersebut untuk meningkatkan peluang konversi pelanggan yang lebih besar.
3. Mempercepat Distribusi Produk
Dengan peta yang akurat, perusahaan bisa merancang jalur distribusi yang lebih efektif dan hemat waktu. Rute pengiriman dapat dioptimalkan berdasarkan aksesibilitas wilayah, sehingga barang sampai ke pelanggan lebih cepat.
4. Manajemen Hubungan Pelanggan yang Lebih Baik
Melalui pemahaman lokasi pelanggan dan histori interaksinya, tim sales bisa menjalin komunikasi yang lebih personal dan tepat sasaran. Hal ini mendukung peningkatan loyalitas pelanggan dan pelayanan yang lebih responsif.
5. Menghasilkan Laporan Sales yang Fleksibel
Data hasil pemetaan dapat diolah menjadi laporan visual yang mudah dipahami. Laporan tersebut bisa menunjukkan performa sales per wilayah secara real-time, memudahkan manajer dalam mengambil keputusan strategis berdasarkan data aktual.
Baca juga: Cara Membuat Sales Report (Laporan Penjualan) untuk Bisnis
6. Meningkatkan Efisiensi Operasional Tim Lapangan
Tim lapangan, seperti tenaga penjualan atau teknisi, dapat merencanakan kunjungan lebih efektif berdasarkan lokasi dan jadwal yang tersusun rapi. Hal ini mengurangi waktu dan biaya perjalanan, serta meningkatkan produktivitas harian.
7. Meraih Lebih Banyak Penjualan
Dengan strategi yang berbasis data dan wilayah, perusahaan bisa menjangkau lebih banyak prospek yang tepat sasaran. Dampaknya, peluang closing meningkat dan penjualan pun tumbuh lebih cepat dibanding pendekatan konvensional.
Bagaimana Cara Melakukan Mapping Area?

Melakukan mapping area kini relatif mudah berkat kemajuan teknologi GIS. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan bisnis Anda:
1. Mengidentifikasi Area
Langkah awal dimulai dengan menentukan wilayah geografis yang ingin dianalisis, baik itu area pemasaran, distribusi, atau jangkauan layanan. Penentuan area ini penting untuk memastikan fokus analisis sesuai dengan tujuan bisnis Anda.
2. Mengumpulkan Data Geografis
Setelah area ditentukan, Anda perlu mengumpulkan data yang relevan, seperti kondisi jalan, lokasi pelanggan, titik distribusi, serta informasi pendukung seperti data demografi atau kompetitor. Data ini bisa diperoleh melalui survei lapangan atau platform digital seperti Google Maps dan GIS.
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi GPS Tracker Terbaik untuk Sales
3. Memvisualisasikan Data di Peta Digital
Data yang terkumpul kemudian dipetakan ke dalam sistem digital. Visualisasi ini memungkinkan Anda melihat gambaran wilayah secara lebih detail dan interaktif, sehingga mempermudah dalam mengenali pola atau hubungan antar elemen geografis.
4. Menganalisis Data Spasial
Dengan peta digital sebagai alat bantu, Anda bisa mulai menganalisis data spasial. Misalnya memetakan konsentrasi pelanggan, melihat area dengan potensi tinggi, atau mengevaluasi efektivitas distribusi di wilayah tertentu.
5. Menginterpretasikan Data dan Mengambil Keputusan
Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan dari hasil analisis dan menerjemahkannya menjadi strategi nyata. Sebagai contoh, menentukan area prioritas untuk promosi, merancang rute pengiriman terbaik, atau menyesuaikan produk berdasarkan kebutuhan lokal.
Contoh Penerapan Mapping Area di Berbagai Sektor Bisnis
Mapping area telah menjadi bagian penting dalam strategi operasional dan pemasaran lintas industri. Di bawah ini adalah contoh penerapannya di berbagai sektor bisnis, lengkap dengan studi kasus dari brand-brand Indonesia yang telah berhasil mengimplementasikannya.
1. Logistik dan Distribusi
Perusahaan distribusi barang konsumen cepat saji (FMCG) seperti Indofood memanfaatkan pemetaan area untuk merencanakan distribusi produk secara tepat sasaran. Dengan memetakan lokasi toko dan warung di wilayah padat penduduk, Indofood mampu mempercepat siklus pengiriman dan menurunkan biaya logistik.
Setelah itu, tingkat ketersediaan produk di outlet Indofood meningkat signifikan, terutama di area suburban yang sebelumnya kurang terlayani. Akibatnya, angka penjualan ikut meningkat.
2. Telekomunikasi
Telkomsel, sebagai operator seluler terbesar di Indonesia, menggunakan teknologi mapping area untuk menganalisis persebaran pelanggan, memantau performa jaringan, dan menentukan lokasi menara BTS baru.
Dengan pendekatan ini, Telkomsel berhasil meningkatkan cakupan sinyal 4G hingga ke daerah pelosok di Kalimantan dan Nusa Tenggara, sekaligus mengurangi keluhan pelanggan di wilayah padat penduduk.
3. Pelayanan Kesehatan
Startup layanan kesehatan seperti Halodoc menggunakan pemetaan area untuk mengidentifikasi lokasi pengguna, apotek mitra, dan dokter terdekat. Halodoc juga memanfaatkan data spasial untuk mempercepat layanan antar obat dan kunjungan dokter ke rumah pasien di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Hasilnya, waktu pengiriman obat berkurang hingga 30% yang berdampak juga pada peningkatkan kepuasan pengguna secara signifikan.
4. Otomotif
Toyota Astra Motor mengoptimalkan penjualan dengan memetakan lokasi konsumen potensial dan dealer resmi di seluruh Indonesia. Dengan data pemetaan, Toyota dapat menggelar program test drive dan pameran otomotif di kota-kota dengan permintaan tinggi.
Salah satu hasil nyatanya adalah peningkatan penjualan mobil LCGC (Low Cost Green Car) di wilayah Jawa Tengah dan Sumatera Selatan setelah strategi pemasaran berbasis area diterapkan.
5. Jasa Keuangan
Bank BRI menggunakan pendekatan mapping area untuk memperluas jangkauan layanan keuangan di wilayah pedesaan. Melalui program BRILink, Bank BUMN ini memetakan lokasi agen dan wilayah yang belum memiliki akses perbankan.
Strategi BRILink terbukti efektif: hingga akhir 2023, jumlah agen BRILink tumbuh pesat dan mencatatkan kontribusi signifikan terhadap inklusi keuangan nasional, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Mapping Area Terbaik di Indonesia untuk Optimalkan Sales
Kesimpulan
Mapping area adalah kunci untuk mengoptimalkan strategi penjualan dan distribusi di era digital. Dengan memetakan wilayah target secara akurat, bisnis Anda bisa menghemat biaya, menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran, dan meningkatkan penjualan.
Tidak perlu menunggu lebih lama, segera integrasikan teknik ini dalam bisnis Anda. Gunakan aplikasi atau layanan mapping area andalan seperti Mekari Qontak dan memanfaatkan data geolokasi untuk keputusan bisnis yang lebih cerdas.
Aplikasi mapping area dari Mekari Qontak memiliki fitur lengkap yang mendukung proses otomatisasi penjualan. Hal ini membuat tim sales Anda bisa hemat waktu dan fokus melakukan penjualan.
Mulai sekarang optimalkan wilayah pemasaran Anda, dan saksikan peningkatan efisiensi, Hubungi Kami untuk Coba Demo Mekari Qontak!

Refrensi
Journal of Computational and Applied Mathematics. “Territorial Design Optimization for Business Sales Plan“
Krvarshney. “Sales-force Performance Analytics and Optimization“